Kita sebagai seorang pelajar pasti mengenal istilah
pacaran. Dari kegiatan tersebut
tentunya ada dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positifnya ialah kita mengenal kesehariannya, hobinya, baaimana cara dia
bertutur kata, tingkah lakunya, pokoknya banyak deh. Disamping itu pula juga
terdapat dampak negatifnya, yaitu malas belajar, menabung dosa, dan masih
banyak lagi. Bagaimana kalau hubungan tersebut berakhir? Pastinya yang akan
terjadi ialah rasa sakit hati / patah hati. Saya pun mengalami hal yang serupa,
hingga suatu ketika bertanya ke ibu saya : ibu pernah gak sakit hati? tau nggak
apa jawabannya? nggak pernah, malahan
ibu yang bikin mereka sakit hati. Kenapa? Adek lagi patah hati ta sama cowok
yang ada di foto? Iya bu. Adek lho gak jelek, ngapain adek mempertahankan hanya
dia? Masih banyak laki-laki yang mau sama adek. Entah itu teman smp, sma,
kuliah, lingkungan kerja, bahkan orang yang baru kenal. Mereka itu ya dek,
pastinya sudah melakukan pengamatan yang sangat lama ke adek.
Trus saya bercermin, menggumam pada diri sendiri,
iya ya saya lho gak jelek, ngapain hanya dia yang saya fikirkan? Toh belum
tentu dia memikirkan saya juga. Dari omongan ibu tersebut sama renungan saya
selama ini membuat saya sadar bahwa hubungan pacaran sangatlah tidak baik. Tau
nggak kenapa? Bahwa di islam juga melarang adanya hubungan pacaran, karena bisa
mengundang fitnah, hawa nafsu, dan tentunya juga dosa. Dari hubungan tersebut
juga banyak hal negatifnya daripada hal positifnya.
Dari berakhirnya hubungan saya membuat saya sadar
bahwa yang saya lakukan selama 1 tahun terakhir ini sangatlah tidak bermanfaat,
sudah banyak menabung dosa, tentunya pelajaran menjadi tidaklah fokus. Sekian yang
dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi para pembaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar